Dua Menteri PDIP Tidak Ikuti Buka Puasa Bersama di Istana

Dua menteri dari PDIP, ialah Menteri Sosial Tri Rismaharini dan Menkumkam Yasonna H Laoly absen pada acara buka puasa bersama di Istana negara, Kamis (28/3/202).

Politisi PDI Perjuangan yang juga Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Abdullah Azwar Anas menegaskan, bolosnya dua menteri asal partainya dalam acara buka puasa bersama di Istana Negara, bukan karena elemen politis.

Azwar Anas mengatakan tak tahu pasti kenapa dua menteri itu tak hadir. Namun ia mengira keduanya mempunyai kegiatan lain di luar.

“Mungkin ada acara lain. Beliau mungkin ada kegiatan,\\” terang Azwar Anas.

Dalam acara buka puasa bersama Kabinet Indonesia Maju di Istana Negara, Jakarta, terlihat sebagian menteri tak hadir.

Kecuali Risma dan Yasonna, menteri yang turut absen antara lain Menteri Pekerjaan Lazim dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Panjaitan, Menteri Ketenagakerjaaan Ida Fauziah, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar sampai Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko.

Buka puasa bersama di Istana menghadirkan sajian khas dari selatan Jazirah Arab berupa nasi mandi sampai martabak telur sebagai varian menu utama.

Hidangan diperkenalkan secara prasmanan di ruang utama Istana Negara yang situs slot mahjong berada di samping tempat pertemuan buka bersama para tetamu undangan.

Untuk menu takjil tersedia martabak telur, sosis solo, martabak manis, pisang, bakwan, tahu isi, dan dimsum.

Walaupun untuk sajian menu utama disiapkan roasted beef, nasi mandi ayam, nasi mandi kambing.

Ceramah Gus Miftah

Agenda buka bersama tersebut didahului dengan tausiah yang diperkenalkan oleh pengasuh Pondok Pesantren Ora Aji Sleman, Miftah Maulana Habiburrahman atau yang karib disapa Gus Miftah.

Dalam tausiahnya Gus Miftah menyampaikan Ramadhon datang membawa keberkahan, tak hanya bagi umat Islam, tetapi juga non-Islam.

“Ada lawakan soal rebutan jajan takjil. Jam 3 orang non-Islam telah jajan takjil, giliran jam 5 orang Islam ingin jajan takjil telah habis. Maka saya berupaya membalas dikala besok paskah telur akan saya beli semua, sehingga non-Islam hanya dapat beli telur Kinder Joy,\\” lawakan Gus Miftah yang disambut tawa hadirin.

Ia mengatakan rata-rata presiden dalam dunia Islam acap kali didampingi seorang komedian yang lucu, salah satunya Abu Nawas yang ialah tokoh yang hidup di masa pemerintahan Khalifah Harun Al-Rasyid.

“Namun saya yakin Pak Jokowi nggak perlu undang komedian, karena ada menteri yang lucu, Pak Bahlil. Saya curiga Pak Bahlil jadi menteri bukan karena prestasi tetapi karena lucu,\\” ujarnya.

Dalam kesempatan itu, Gus Miftah menyampaikan keyakinannya seputar rasa cinta rakyat Indonesia pada sosok Presiden Joko Widodo (Jokowi).

“Mata dapat lupa terhadap siapa yang ia lihat, tetapi hati gak dapat lupa dengan siapa yang ia cintai. insya Allah cinta rakyat Indonesia terhadap Pak Jokowi akan bertahan selamanya,\\” katanya.

WhatsApp WhatsApp Us 24/7