Imbas Kecelakaan dengan Minibus Rombongan Ponpes Sidogiri

Jakarta Kecelakaan minibus rombongan Ponpes Sidogiri bernomor polisi N-1475-WU yang tertabrak Kereta Api terjadi di Desa Patuguran, Kecamatan Rejoso, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, Selasa, pukul 08.41 WIB.

Imbasnya, Kereta Api (KA) Pandalungan relasi Jakarta-Jember mengalami keterlambatan tiba di Stasiun Jember sekitar 2,5 jam pengaruh insiden kecelakaan kereta api dengan sebuah minibus rombongan Ponpes Sidogiri bernomor polisi N 1475 WU di jalanan perlintasan Pasuruan, Jawa Timur, Selasa.

PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daop 9 Jember menyampaikan slot depo 5k qris permohonan maaf atas keterlambatan kedatangan KA Pandalungan di Stasiun Jember pengaruh ditemper oleh mobil minibus di JPL 146 kilometer 70+8/9 petak jalan antara Stasiun Pasuruan – Stasiun Rejoso, tepatnya berada di Desa Patuguran Kecamatan Rejoso Kabupaten Pasuruan.

“Atas keterlambatan tersebut, para penumpang KA Pandalungan telah diberikan service recovery pantas dengan peraturan yang berlaku,” tuturnya.

KA Lain Ikut Terdampak
Kecuali itu, yang juga terdampak atas insiden tersebut ialah KA Logawa dari Jember tujuan Stasiun Purwokerto yang harus bersilang dengan KA Pandalungan di Stasiun Rejoso. KA Logawa berangkat dari Stasiun Pasuruan menuju Purwokerto mengalami kelambatan selama 140 menit atau 2 jam lebih.

“Meskipun terjadi kelambatan, KA Pandalungan dari Jember tujuan Gambir hari ini bisa diberangkatkan kembali pas pukul 14.55 WIB dari Stasiun Jember,” katanya.

Imbas dari insiden yang terjadi antara KA Pandalungan dengan mobil di Pasuruan tersebut mengakibatkan empat korban meninggal dan tiga korban mengalami luka-luka. Meskipun untuk bangkai mobil telah diamankan menjauh dari rel, sehingga rel kembali aman dilalui kereta api.

Korban Berasal dari Pondok Pesantren Sidogiri
“Berita yang kami terima, para korban ialah keluarga besar dari Pondok Pesantren Sidogiri, Pasuruan. KAI mengungkapkan kesedihan cita yang mendalam kepada para korban, baik yang meninggal dan korban luka serta keluarga yang ditinggalkan,” ujarnya.

Ia membeberkan KAI Daop 9 juga menyesalkan atas terjadinya insiden tersebut dan pihaknya akan melakukan komunikasi yang intensif dengan para pemangku kepentingan, baik dari Dinas Perhubungan (Dishub), Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA), Kepolisian dan masyarakat sekitar terkait perlintasan sebidang agar hal serupa tidak terulang lagi.

“Kami mengimbau dan mengajak masyarakat untuk lebih berhati-hati dikala berada di perlintasan sebidang, mematuhi rambu dan memberikan kans kepada kereta api untuk lebih dahulu melintas, demi keselamatan bersama,” katanya.

WhatsApp WhatsApp Us 24/7