Segelas Kopi dan Kenangan

Di ujung senja, sementara malam mengendap,
Aku duduk sendiri di meja terpencil,
Segelas kopi menemani sepi yang rapat,
Dan kenangan pun datang, di dalam canda dan tepat.

Dalam tiap-tiap hirupan, terasa getirnya,
Seperti kenangan yang tergores di hati,
Namun termasuk ada manis, di dalam tiap-tiap memori,
Yang mengalir seperti aroma kopi yang merayu.

Di di dalam gelas itu, cairan coklat https://heritagecafe.com/ mengalir,
Sama seperti sementara yang tak pernah berhenti,
Membawa kita pada detik-detik yang berlalu,
Dan idaman yang terkait di tiap-tiap tegukan.

Begitu banyak kisah, begitu banyak tawa,
Tersimpan rapat di di dalam gelapnya malam,
Seperti biji kopi yang dipanggang di dalam nyala api,
Kenangan kita terukir di dalam tiap-tiap detik yang berlalu.

Meski sementara tetap berjalan, dan segala pun berubah,
Kenangan tetap abadi, tak terhapus oleh waktu,
Seperti aroma kopi yang tetap menguar,
Menyulut rindu dan cinta di di dalam hati yang sunyi.

WhatsApp WhatsApp Us 24/7