Arab Saudi Banjir Bandang, Warganet Dunia Ucap Sebagai Air Mata Duka Warga Palestina

Jakarta – Banjir bandang menggenangi jalan-jalan di Riyadh imbas dari hujan lebat yang mengganggu kehidupan di Arab Saudi pada Selasa, 1 Mei 2024. Pihak berwajib Arab Saudi menutup sekolah-sekolah di beberapa wilayah menyusul banjir bandang di gurun Teluk.

Mengutip dari website The Economic Times, Jumat, (3/5/2024), Pusat Meteorologi Nasional mengeluarkan peringatan merah untuk Qassim dan wilayah lain, ibu kota Riyadh, dan provinsi Madinah yang berbatasan dengan Laut Merah. Mereka memperingatkan akan adanya “hujan lebat disertai angin pesat, kurangnya jarak pandang horizontal, hujan es, hujan lebat, dan petir.”

Curah hujan lebat yang terjadi minggu ini di Arab Saudi terjadi sesudah hujan lebat yang melanda wilayah tersebut pada pertengahan April, menewaskan 21 orang di Oman dan empat di UEA. Tak hanya wilayah Riyadh, sebelumnya dalam uploadan media sosial Al Jazeera di YouTube maupun Instagram nampak luapan air juga menggenangi kota Madinah pada 29 April 2024.

“Video menampilkan hujan lebat dan banjir melanda beberapa kota #Medina di Arab Saudi,” tulis akun resmi Instagram Al Jazeera @aljazeeraenglish, diunggah pada 1 Mei 2024.

Menonjol air yang menggenangi kendaraan beroda empat-kendaraan slot gacor 777 beroda empat milik warga, serta jalanan yang luber dengan air banjir. Warganet dunia bahkan bersuara berhubungan peristiwa banjir ini.

“⁠Tenaga Allah! Bebaskan palestina,” tulis seorang warganet.

“Kita tidak memerlukan pemimpin atau negara Arab untuk meraih kemenangan!Kita HANYA memerlukan YANG MENCIPTAKAN KITA: ALLAH!,” yang lain menambahkan.

“Para pemimpin menduga mereka kuat? Allah dapat menghilangkan kekuatan mereka dalam waktu singkat!!” warganet lain menimpali.

“Video ini menampilkan kuasa-Nya!!” tulis yang lain.

Kesaksian Mahasiswa Indonesia Dikala Demo Pro-Palestina
Gerakan protes pro-Palestina di kampus-kampus Amerika Serikat menjadi sorotan global dalam beberapa minggu terakhir, diinisiasi mahasiswa Columbia University. Protes bukan hanya terjadi di Columbia University, tetapi menyebar hingga ke kampus-kampus lain di AS, salah satu yang terdekat ialah New York University (NYU).

Regu Lifestyle Liputan6.com menghubungi salah seorang mahasiswa Indonesia yang berada di New York. Nafasya Maura (25) asal Jakarta yang saat ini tengah berkuliah di NYU mengungkapkan bahwa protes anti-Israel mulai pesat terdengar di kampus-kampus AS semenjak 17 April 2024.

“NYU sendiri mengeluarkan memorandum yg isinya kedatangan NYPD dan pihak keamanan dikerjakan sebab mereka mengutamakan keamanan civitas akademika,” kata Nafasya via pesang segera Instagram pada Minggu, 28 April 2024.

WhatsApp WhatsApp Us 24/7